Tuesday, August 24, 2010

PEGENALAN

Petroleum terbentuk berjuta-juta tahun dahulu daripada hidupan laut yang mati, kemudian tertimbus oleh lumpur dan pasir. Apabila hidupan laut mati , bangkai mereka tenggelam ke dasar laut, kemudian ditimbus oleh sedimen . Melalui tindakan bakteria , pereputan separa berlaku dalam keadaan kekurangan oksigen. Penguraian seterusnya di bawah suhu dan tekanan yang tinggi akhirnya menghasilkan petroleum dan gas asli. Petroleum berkumpul apabila terperangkap di antara dua lapisan batuan yang tidak telap.Gas asli biasanya terkumpul di atas cecair petroleum. Gas asli terutamanya terbina daripada metana , sedikit etana , propana serta hidrokarbon berat .

Petroleum terdiri daripada campuran hidrokarbon yang kompleks yang boleh diasingkan kepada pecahan berlainan melalui kaedah penyulingan berperingkat kerana setiap pecahan mempunyai takat didih yang berlainan.

Apabila metana disejukkan ke paras suhu -161'C ia bertukar dari bentuk gas menjadi cecair. Melalui proses ini gas asli yang telah bertukar dalam bentuk cecair dikurangkan menjadi 1/600 dari jumlah isipadu gas asli di dalam bentuk gas. Oleh itu , ia boleh dibawa dengan tangki-tangki khas dengan jumlah yang banyak ke tempat-tempat yang memerlukannya.

Apabila dicair dan disejukkan , gas asli cecair dapat disimpan pada kadar tekanan udara. Oleh itu , ia boleh dijadikan simpanan gas yang berguna dan boleh dikeluarkan apabila permintaaan barangan tersebut melebihi kadar biasa.

HIDROKARBON

1) Penggolongan Hidrokarbon

Senyawa organik paling sederhana yang merupakan molekul yang tersusun atas karbon dan hidrogen. Walaupun hanya terdiri dari dua jenis unsur, hidrokarbon merupakan suatu kelompok senyawa yang besar.

Hidrokarbon digolongkan berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan menjadi:

A. Hidrokarbon alifatik

B. Hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbon bentuk rantai terbuka

C. Hidrokarbon alisiklik

D. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang memiliki rantai lingkar (cincin)

E. Hidrokarbon aromatic

Hidrokarbon yang memiliki rantai lingkar yang berikatan konjugat yaitu ikatan tunggal dan rangkap yang tersusun selang-seling. Contoh penggolongan berdasarkan bentuknya

http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon1.png

Berdasarkan ikatan antarkarbon, senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

A. Hidrokarbon berikatan jenuh, yakni hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal pada rantainya.

B. Hidrokarbon berikatan tak jenuh, yakni hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap (baik itu ikatan rangkap dua ataupun ikatan rangkap tiga) dalam rantainya.

C. Contohnya:

http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon2.png

2) Alkana

Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan atom karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.

alkana1

Rumus Umum Alkana

Perhatikan rumus molekul metana, etana, dan propana. Perbandingan jumlah atom C dengan atom H dalam alkana selalu sama dengan n(2n+2). Jadi dapat disimpulkan rumus umum alkana

adalah:

CnH2n+2

Deret Homolog

Deret homolog adalah suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan memiliki sifat-sifat yang mirip. Alkana merupakan suatu homolog karena memiliki rumus umum yang sama.

Tata Nama Alkana

Nama senyawa kimia memiliki aturan penamaan yang sistematis yang disebut tatanama IUPAC (International Union Of Pure And Applied Chemistry). Nama yang sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau dikenal dengan nama trivial atau nama lazim. Nama lazim ini sangat sederhana, untuk alkana yang bercabang diberi awalan iso atau neo.

Sebelum membahas aturan-aturan penamaan alkana, perhatikanlah nama IUPAC dari beberapa alkanarantai lurus berikut.

Nama-nama dari alkana yang molekul beratom karbon satu (n=1) sampai molekul yang beratom karbon empat (n=4) mempunyai nama istimewa.

gbr-d

sedang alkana yang molekulnya beratom karbon lima (n=5) dan berikutnya mempunyai nama latin yang sesuai dengan jumlah atom karbon dalam molekul-molekulnya dengan member akhiran ana.

alkana121

Sumber dan Kegunaan Alkana

Sumber alkana yang terbanyak adalah miyak bumi dan gas alam. Alkana diperoleh dari minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh disebut paraffin yang mempunyai arti daya gabung kecil. Rantai karbon pada alkana dapat lurus, bercabang, dan alisiklik.

Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain

1. Bahan bakar, misalnya elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG), kerosin, bensin, dan solar.

2. Pelarut, berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter atau nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industri dan pencucian kering (dry cleaning)

3. Pelumas, adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar, misalnya (C18H38)

4. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dan lain-lain

5. Bahan baku industri.

Berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karet sintesis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam.

3) Alkena

Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap dua

alkena1

Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap pada rantai induk disebut alkadiena, jika memiliki tiga ikatan rangkap dua disebut alkatriena dan seterusnya.

a. Rumus Umum Alkena

Berdasarkan rumus molekul etena, propena, dan butena: C2H4, C3H6, C4H8, dapat disimpulkan rumus umum alkena sebagai berikut:

CnH2n

Jika dibandingkan dengan rumus alkana, yaitu CnH2n+2, alkena mengandung lebih sedikit atom hidrogen (H). Oleh karena itu, alkena disebut hidrokarbon tidak jenuh. Kekurangan atom hidrogen pada alkena ini terjadi karena pembentukan ikatan rangkap karbon-karbon memerlukan 2 elektron lebih banyak daripada pembentukan ikatan tunggal.

b. Tata Nama Alkena

Tata nama alkena secara umum diturunkan dari nama alkananya. Aturan dalam penamaan alkena dalah sebagai berikut

Nama alkena yang digunakan sebagai rantai induknya diturunkan dari nama alkana yang memiliki atom C sama dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.

alkena2

Sumber dan Kegunaan Alkena

Alkena dapat diperoleh dari pemanasan atau perengkahan alkana. Senyawa alkena sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya karet dan plastic

4) Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan ikatan karbon-karbon rangkap tiga http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon31.png.Senyawa yang mempunyai 2 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkadiuna, sedangkan yang mempunyai 1 ikatan karbon-karbon rangkap dan 1 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkenena.

http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon32.png

Rumus Umum Akuna

Dari rumus molekul beberapa alkuna seperti etuna, propuna dan 1-butuna dapat disimpulkan rumus umum alkuna sebagai berikut:

http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon33.png

Alkuna mengikat 4 atom H atom lebih sedikit dibandingkan dengan alkana yang sesuai. Oleh karena itu, alkuna lebih tidak jenuh daripada alkena.

Tata Nama Alkuna

Alkuna memiliki penamaan yang sama dengan alkena. Nama rantai induk diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una. Aturan penamaan cabang sama dengan aturan penamaan pada alkena.

http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon34.png

Sumber dan Kegunaan Alkuna

Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (C2H2), etuna memiliki nama dagang asitilena.

Dalam industri etuna dibuat dari pembakaran tidak sempurna dari metana:

http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon35.png

Dalam industri etuna dibuat dari pembakaran tidak sempurna dari metana:

http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon36.png

Hidrokarbon dalam petroleum diasingkan melalui proses penyulingan berperingkat. Semasa penyulingan berperingkat , petroleum dipanaskan dalam sebuah menara pemeringkat . Hidrokarbon dengan takat didih yang lebih rendah meruap terlebih dahulu , naik ke bahagian atas menara lalu dikondensasikan dan diasingkan. Hidrokarbon dengan takat didih yang lebih tinggi akan terkumpul di bahagian bawah menara dan dikondensasikan sebagai cecair.

Hidrokarbon (pecahan) dalam petroleum dapat diasingkan kerana setiap hidrokarbon mempunyai takat didihnya tersendiri.

Proses peretakan digunakan untuk memecahkan molekul hidrokarbon yang besar kepada molekul hidrokarbon yang kecil . Sebelum setiap hidrokarbon dipasarkan , proses peretakan dan penulenan dilakukan bagi menjamin mutu pecahan tersebut.

Sifat Pecahan-Pecahan Petroleum Yang Diperolehi

v Makin rendah takat didih pecahan petroleum itu ;

a. makin kurang likat pecahan itu

b. makin cerah warnanya

c. makin mudah pecahan itu terbakar

d. makin bersih nyalanya ( kurang berjelaga )

v Makin tinggi takat didih pecahan petroleum itu ;

a. makin likat pecahan itu

b. makin gelap warnanya

c. makin sukar pecahan itu terbakar

d. makin berjelaga nyalanya

Pecahan-pecahan Petroleum Dan Kegunaannya.

Pecahan Petroleum

Kegunaan

Gas-gas petroleum

(takat didih paling rendah )

Dicairkan di bawah tekanan dan digunakan sebagai gas untuk memasak.

Petrol

Digunakan sebagai bahan api untuk kereta dan kenderaan ringan.

Nafta

Sumber bagi pembuatan plastik, dadah, dan kain sintetik dalam industri petrokimia dan sebagai pelarut

Kerosin

Digunakan sebagai bahan api untuk pesawat terbang serta untuk pemanasan dan pencahayaan (lampu kerosin )

Diesel

JENIS-JENIS GAS ASLI

Gas asli mentah boleh dibahagikan kepada tiga(3) ketegori iaitu:-

· Gas tidak bersekutu- gas bebasyang tidak bersentuhan dengan minyak mentah di dalam reserbor/takungan. Ianya biasa ditemuinpada reserbor gas sahaja

· Gas bersekutu- gas bebas yang bersentuhan dengan minyak mentah di dalam reserbor.

· Gas larut- gas yang larut di dalam minyak di dalam reserbor dan akan terbebas apabila tekanan dan suhu berkurangan

KEGUNAAN UTAMA GAS ASLI

Terdapat beberapa jenis kegunaan gas asli iaitu:-

1. Penghasilan tenaga elektrik di stesen janakuasa elektrik.

  1. Bahan bakar kenderaan (NGV)
  2. Gas memasak di dapur
  3. Alat pemanasan di rumah
  4. Penghasilan baja
  5. Industri petrokimia


Gas asli cecair biasanya digunakan di bandar-bandar tetapi kini disebarluas ke kawasan pedalaman .
Tong gas dan dapur gas diberi secara percuma di kebanyakan kawasan di Sabah semasa pilihan raya.

Kebanyakan gas asli cecair yang dikeluarkan di dunia hari ini digunakan sebagai bahan api industri kerana ciri-cirinya yang bebas dari pencemaran dan nilai kalori yang tinggi.

Dibandingkan dengan petroleum, gas asli tidak menghasilkan banyak pencemaran. Namun faktor utama ia tidak digunakan lebih meluas ialah kesukaran penghantaran dan penyimpanan. Ini adalah kerana gas asli amat mudah terbakar/meletup.

Sunday, August 22, 2010

wahhhhh x sabar aku nak tgu 31 ogos 2010....
aku nak balik semenajg
wahhh best nyeeee....
nak buke puase gan mak and ayah huhuhhuh
klu kt cini makanan x banyak pilihan...
sooo pabile aku jejak je semnjg mukin aku dah kene pk mcm mane nak kurus balik
hahahahahahahahahahaahahahahahahahahaha
makayh tgu anakda mu ini pulang........
mmmmuuuuuuaaaahhhh....
syg makayah aku...

Saturday, August 14, 2010

ari ni ari yg paling malas kenape dgn aku ni arrrrrrrrrrrr
sedangkan mggu depas ade exam..... semakin lame kite belajar semakin malas nak study
ari ni puase yg ke 4.. 31 ogos aku dan rakan2 akn pulang ke kampung
huhuhu x sabar rasenye...... tapi duit x dok
hahahahahahhaha ya allah tolong aku,,,,,,,,,,,,,,,,, asmnent belambak..........

Thursday, August 5, 2010

Langkah-langkah untuk menentukan kuartil, desil dan persentil melalui penanalisaan graf taburan kekerapan longgokan (ogif):

Contoh 3.1:

Daripada data dalam jadual 3.1, tentukan nilai kuartil-kuartil, desil keempat dan persentil kelapan puluh lapan tempahan, melalui ogif.

Jadual 3.1

Nilai Tempahan (RM)

Bilangan Tempahan

10 dan kurang

daripada 20

85

20 dan kurang

daripada 30

120

30 dan kurang

daripada 40

225

40 dan kurang

daripada 50

135

50 dan kurang

daripada 60

105

60 dan kurang

daripada 70

30

Penyelesaian :

Langkah 1: Bina jadual kekerapan longgokan seperti pada jadual 3.2.

Jadual 3.2

Nilai Tempahan (RM)

Kekerapan longgokan (kf)

% Kekerapan longgokan (% kf)

Kurang daripada 10

0

0

Kurang daripada 20

85

12.1

Kurang daripada 30

205

29.3

Kurang daripada 40

430

61.4

Kurang daripada 50

565

80.7

Kurang daripada 60

670

95.7

Kurang daripada 70

700

100.0

Langkah 2 : Lukis graf ogif

Rajah 3.1: Graf Ogif “kurang daripada”

Maka, daripada rajah 3.1,

Kuartil pertama, K1 = RM 27.00

Kuartil kedua, K2 = RM 47.00

Desil keempat, D4 = RM 33.10 dan

Persentil lapan puluh lapan, P88 = RM 54.50